Suatu hari seorang gadis muda tengah menunggu di sebuah
stasiun kereta ketika ia mendengar seseorang bergumam di belakangnya. Ia
berbalik dan melihat seorang wanita duduk di sebuah bangku. Gadis itu menyadari
saat itu hanya ada mereka berdua di stasiun tersebut.
Wanita itu sangat aneh, pikir gadis itu. Wanita itu berumur
40-an dan duduk dengan tidak tenang. Ia menggoyang-goyangkan badannya ke depan
dan ke belakang sambil bergumam,
“21…21…21…”.
Gadis itu bisa melihat kalau wanita itu terlihat agak
“stress”, bahkan mungkin gila.
Ia berniat untuk mengacuhkan saja wanita itu. Namun wanita
itu terus saja bergumam,
“…21…21…21…”
Lama-kelamaan gadis itu menjadi penasaran. Iapun bangkit
dari kursinya dan menghampiri wanita itu.
“Ibu, apa yang sedang ibu hitung?”
Wanita itu tak menjawab, bahkan tak menatap gadis itu. Ia
hanya terus bergumam,
“….21….21…21….”
Gadis itu melihat di sekitarnya, mencoba mencari tahu apa
yang sedang wanita itu hitung. Di saat yang sama, gadis itu heran. Jika ia
memang menghitung sesuatu, mengapa angkanya selalu sama.
Kemudian terdengar suara kereta datang.
Tiba-tiba saja wanita itu menerjang gadis muda dan
mendorongnya ke arah rel.
“Aaaaaa!!!” teriak gadis itu, namun terlambat. Kereta yang
melaju kencang itu terlanjur menyambar tubuhnya.
Warna merah dari darah gadis itu bercipratan hingga ke
dinding dan kursi-kursi di stasiun itu.
Wanita itu kembali duduk seolah tak terjadi apa-apa dan
mulai bergumam.
“…22….22…22…”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar